Katamu kau cinta tapi mengapa kau beri luka?

Luka yang kamu ciptakan sungguh menjalar dan mematikan syaraf syaraf

hingga ujung harapan senja cintaku.

Dimanakah indahnya cinta yang dulu pernah kamu sungguh kan untukku?

 

Ingatkah kamu dengan janjimu, saat kamu duduk dan mendekap ditubuhku

dibawah terik senja itu, katamu kamu akan tetap tinggal dan memperjuangkanmu.

 

Apa itu semua palsu?

Aku yang amat menjaga perasaanku secara utuh

agar tak ada yang menggantikanmu dalam hatiku.

Tapi mengapa kamu hanya menjaga hatiku saat kamu hanya butuh?

Dimanakah letak kesalahan ku?

-oleh (Marchika Bela Mujwah S.)