Rumah gubuk,

Rumah tanpa kaca

Ventilasi pun dibuat seadanya

Dan anyamannya terkadang terbang terbang tertiup angin

 

Untuk memasak pun harus mencari kayu bakar

Bahkan untuk mandi pun, harus pergi ke sungai

Dan untuk berangkat kerja dan sekolah,

Harus melewati jembatan yang kayunya mulai rapuh

 

Kami,melewati semuanya penuh kesabaran dan ketabahan

Walau rumah kami yang selalu direndahkan,

Kami percaya cerita kami lebih indah

Dibanding orang lain yang hidupnya diatur oleh hartanya

 

Kami sedih,

Jika rumah kami harus digusur

Karna ingin dibuat pabrik dan gedung

Semoga kalian mengerti kata hati kami

-oleh (Nanda Syaharotulo Ajizah)